random post without context

何もない僕たちになぜ夢を見させたか
終わりある人生になぜ希望を持たせたか
なぜこの手をすり抜ける物ばかり与えたか
それでもなおしがみつく僕らは醜いかい

夢.

"We have nothing, so why were we given a dream?"

.

.

.

Yeah indeed. Dapat gold medal di olimpiade inter itu bahkan ga bisa aku bayangin. I know that I am that insignificant. Yah, apasih yang bisa dilakuin bocah yang kerjaannya cuma ribut di medsos dan bolos kelas?

Suatu pagi, dulu, aku pernah menangis di depan komputerku (dah rusak juga sih sekarang). Namaku ga ada di list peserta sebuah ajang lomba nasional yang bergengsi. Banyak yang kukecewakan. Orang tua, guru IPS-ku yang sudah berekspetasi tinggi terhadapku, kepala sekolah, dan lain lain. Memang aku belum sepantas itu untuk ikut lomba itu, tapi pasti ajah ada rasa kecewa. Since then, gue punya suatu mimpi. I had nothing, but at least I dreamed about it. Yang selanjutnya terjadi mungkin terlalu membosankan untuk diceritakan lol.

Mimpi. Itu yang muncul ketika aku searching di internet soal prestasi negara-negara orang. Atau mungkin kak Dito. What if kalo gue di posisi itu semua? I mean, i craved for it. I dreamed for it. Gimana sih rasanya dapetin itu semua?

希望

"Our lives will someday end, so why were given hope?"

.

.

.

Harapan. Harapan membuat orang jadi berekspetasi. Ekspetasi yang juga kadang ga tercapai. But at least, hope gives you something to fight for. Ambis siang dan malam itu engga tanpa motivasi. I hoped for it every single day. I dreamed for it every single moment. Everything I did, selalu ada a glimpse of that hope. Well, it works, i guess?

This journey has been one hell of a ride. Many things happened, and they really shaped me. Mungkin aku yang baru akan melihat post ini 4, 8 atau 10 tahun yang akan datang, and I hope this post will remind me of these days. Dan buat siapapun yang baca, whenever you feel unworthy or sth, remember that you are always allowed to dream, to hope about it. The darkest hour is just before the dawn.